Pages

Pages - Menu

Ads 468x60px

Featured Posts Coolbthemes

Senin, 31 Desember 2012

LAPORAN HASIL DISKUSI LEMBAGA PERPUSTAKAAN DAN LINGKUNGAN


LAPORAN HASIL DISKUSI
Judul Makalah:Lembaga Perpustakaan
Pemakalah:Yesi Yusan Aryani dan Afidatun
Rangkuman:
A.    Pengertian Perpustakaan
Perpustakaan merupakan suatu satuan kerja organisasi, badan atau lembaga. Satuan unit kerja tersebut dapat berdiri sendiri, tetapi dapat juga merupakan bagian dari organisasi di atasnya yang lebih besar. Perpustakaan yang berdiri sendiri seperti perpustakaan umum, Unit Pelaksana Teknis (UPT) perpustakaan pada universitas dan perpustakaan nasional. Sedangkan, perpustakaan yang merupakan bagian dari suatu organisasi yang lebih besar seperti perpustakaan khusus/ kedinasan yang bergabung dengan suatu lembaga yang mengkoordinasikannya, dan perpustakaan sekolah yang bernaung di bawah lembaga pendidikan tersebut.
B.     Unsur Unsur Perpustakaan
Sebuah perpustakaan sebagai  salah satu unit kerja  mempunyai unsur-unsur atau persyaratan seperti berikut.
1.      Adanya organisasi
2.      Dalam surat keputusan pendiriannya, harus tercantum secara jelas tugas, fungsi,wewenang,tanggungjawab dan struktur organisasinya.
3.      Surat keputusan itu merupakan landasan hukum konsideran, pertimbangan tentang pembentukan perpustakaan
C.     Kebutuhan Pokok Perpustakaan
Berikut beberapa kebutuhan pokok perpustakaan sebagai unit kerja:
1.      Gedung (ruangan)
2.      Koleksi bahan pustaka.
3.      Perlengkapan dan perabot
4.      Mata anggaran atau sumber pembiyaan
D.    Empat Pilar Perpustakaan
1.      Pustakawan
2.      User
3.      Pustaka
4.      Gedung perpustakaan.
E.       Peran perpustakaan terhadap pelaksanaan program pendidikan di sekolah
Tujuan utama penyelenggaraan perpustakaan sekolah adalah meningkatkan mutu pendidikan bersama-sama dengan unsur-unsur sekolah lainnya. Sedangkan tujuan lainnya adalah menunjang, mendukung, dan melengkapi semua kegiatan baik kurikuler, ko-kurikuler dan ekstra kurikuler, di samping dimaksudkan pula dapat membantu menumbuhkan minat dan mengembangkan bakat murid serta memantapkan strategi belajar mengajar.
Namun secara operasional tujuan perpustakaan sekolah bila dikaitkan dengan pelaksanaan program di sekolah, diantaranya adalah :
1.       Memupuk rasa cinta, kesadaran, dan kebiasaan membaca.
2.      Membimbing dan mengarahkan teknik memahami isi bacaan.
3.      Memperluas pengetahuan para siswa.
4.      Membantu mengembangkan kecakapan berbahasa dan daya pikir para siswa dengan menyediakan bahan bacaan yang bermutu.
5.      Membimbing para siswa agar dapat menggunakan dan memelihara bahan pustaka dengan baik.
Berdasarkan tujuan perpustakaan sekolah, maka dapat dirumuskan beberapa fungsi perpustakaan, sebagai berikut :
1.      Fungsi  Edukatif.
2.      Fungsi Informatif.
3.      Fungsi Administratif
4.      Fungsi Rekreatif.
5.      Fungsi Penelitian
Sumbangan / peranan perpustakaan antara lain :

1.      Perpustakaan merupakan sumber ilmu pengetahuan dan pusat kegiatan belajar.
2.      Perpustakaan merupakan sumber ide-ide baru yang dapat mendorong kemauan para siswa untuk dapat berpikir secara rasional dan kritis serta memberikan petunjuk untuk mencipta.
3.      Perpustakaan akan memberikan jawaban yang cukup memuaskan bagi para siswa, sebagai tuntutan rasa keingintahuan terhadap sesuatu, benar-benar telah terbangun.
4.      Kumpulan bahan pustaka (koleksi) di perpustakaan memberika kesempatan membaca bagi para siswa yang mempunyai waktu dan kemampuan yang beraneka ragam.
5.      Perpustakaan memberikan kesempatan kepada para siswa untuk mempelajari cara mempergunakan perpustakaan yang efisien dan efektif.
Petanyaan :
1.      Bagaimana cara memaksimalkan perpustakaan?
2.      Bagaimana menurut anda tentang perpustakaan yang ada kantinnya?
3.      Bagaimana cara memaksimalkan lingkungan sebgai sumber belajar?
4.      Apa pengertian micro fielie?
5.      Bagaimana pendapat anda tentang perpustakaan UIN Sunan Kalijaga?
6.      Adakah kendala dalam lingkungan sebagai media belajar?
7.      Sebutkan contoh penerapan media lingkungan?
Jawaban:
1.      Cara memaksimalkan perpustakaan adalah dengan membuat ruangan yang bervariatif, seperti di dinding dinding diberi lukisan atau slogan slogan, buku harus up to date dan bagus serta banyak dan mencakup semua ilmu pengetahuan, selain itu area hotspot juga bagus untuk memaksimalkan perpustakaan. Jika memungkinkan ruangan diberi AC atau kipas angin supaya user betah didalam perpustakaan dan pelayanannya harus baik dalam artian petugas perpustakaan harus ramah dan cekatan dlam melayani pengunjung perpustakaan, kalau petugas perpustakaan galak serta kurang terampil dalam menjalankan tugasnya maka para user enggan ke perpustakaan.
2.      Perpustakaan yang ada kantinya menurut saya sangat bagus jika dimanfaatkan dengan baik, asal kantin tidak jadi satu dengan ruang baca atau ruangan yang terdapat banyak buku. Manfaat kantin adalah agar pengunjung jika lapar langsung bisa makan tanpa meninggalkan perpustakaan, masalahnya jika tidak ada kantin maka pengunjung yang datang lalu lapar maka mereka akan mencari makan diluar dan malas kembali keperpustakaan. Tetapi jika kantin jadi satu dengan ruang baca dan pengunjung bebas menggunakan bukunya di kantin maka tidak dipungkiri buku buku dikantin akan rusak karena makanan atau minuman yang tumpah dan lain sebagaianya.
3.      Cara mengoptimalkan lingkunagan sebagai sumber belajar adalah bahwa guru harus mengembangkan keprofesionalannya seperti mengembangkan kompetensi sosial, karena jika kompetensi sosial guru dapat berkembang dengan baik maka guru akan peka terhadap lingkungan sekitar sehingga guru dapat membawa peserta didik untuk tanggap terhadap lingkungan sekitar dan kritis terhadap permasalahan yang ada dilingkungannya. Selain itu guru juga harus kreatif, misalnya guru mengajak siswa untuk belajar di alam, memanfaatkan alam untu belajar, guru juga dapat memberi penugasan diluar, seperti pengamatan lingkungan sosial atau lingkungan alam sekitar mereka tinggal.
4.      Pengertian microfielie adalah pengurungan ukuran kecil sehingga tidak dapat dilihat kecuali dengan alat bantu
5.      Menurut saya perpustakaan UIN Sunan Kalijaga sangat bagus dan memenuhi standar perpustakaan perguruan tinggi, maka tidak heran jika perpustakaan uin adalah perpustakaan yang terbaik se Indonesia dan layak masuk MURI karena fasilitas disana sangat memadai seperti buku buku yang sangat lengkap, ruangan yang nyaman, terdapat AC dan fasilitas hotspot, tempat duduk yang nyaman, opac yang dapat memudahkan siswa mencari sumber refrensi, serta meminjam dan mengembalikan buku dengan alat bantu komputer yang canggih juga memudahkan user dalam menikmati perpustakaan dan belajar selain itu meminjam dan masuk perpustakaan juga sangat simpel hanya dengan kartu mahasiswa yang telah dihubungkan dengan suatu alat pendeteksi sehingga kita tidak perlu mencatat di buku pengunjung. Selain itu petugas perpustakaan yang ramah juga membuat betah user yang datang.
6.      Kendala lingkungan sebagai media belajar adalah biasanya persiapan untuk belajar kurang matang, sehingga saat proses pembelajaran dilakukan diluar kelas maka banyak waktu sia sia, mereka kurang efektif melakukan pembelajaran dilingkungan karena tidak matangnya persiapan sehingga mereka hanya bermain main diluar tanpa belajar dengan baik.
7.      Contoh penerapan media lingkungan adalah mislanya siswa diajak study tour ke masjid agung untuk mengetahui sejarah masuknya islam di Yogyakarta, siswa diajak ke makam wali untuk mengetahui nama dan sejarah para wali dan lain sebagainya. Selain bangunan bangunan bernilai sejarah guru juga bisa memanfaatkan pantai atau pegunungan untuk tadabur alam sehingga ketauhidan siswa semakin bertambah.

LAPORAN HASIL DISKUSI LABORATURIUM AGAMA


LAPORAN HASIL DISKUSI
Judul Makalah:Laboraturium Agama
Pemakalah:Kartika Hartanti
Rangkuman :
A.    Pengertian
Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa Laboratorium Agama (disingkat Lab. Agama) adalah suatu bangunan yang di dalamnya dilengkapi dengan peralatan dan bahan-bahan berdasarkan metode keilmuan tertentu untuk melakukan percobaan ilmiah, penelitian, praktek pembelajaran, kegiatan pengujian, kalibrasi, dan/atau produksi bahan tertentu dalam hal kaitannya dengan persoalan Agama.
B.      Konsep Pengelolaan Laboratorium Agama/ Masjid
Ada 3 bidang pembinaan yang harus dilaksanakan :
1.      Pembinaan bidang Idarah (manajemen)
2.      Pembinaan bidang Imarah (Memakmurkan masjid)
3.      Pembinaan bidang Riayah (Pemeliharaan Masjid)

C.      Fungsi dan Peranan Laboratorium Agama
Secara umum fungsi semua laboratorium  adalah antara lain :
1.      Sebagai tempat dilakukannya percobaan
Alat-alat laboratorium dan bahan-bahan praktikum tidak mungkin semuanya diletakkan dalam kelas, oleh karena itu percobaan dilakukan di dalam laboratorium.
2.      Sebagai tempat penunjang kegiatan kelas
Dengan adanya kegiatan pembalajaran di laboratorium, siswa dapat mengamati gejala-gejala yang terjadi dalam percobaan secara langsung dan tidak hanya belajar menurut teori-teori yang ada.
3.      Sebagai tempat display / pameran
Laboratorium juga dapat digunakan sebagai tempat pameran atau display dari hasil-hasil percobaan atau penelitian yang telah dilakukan, agar memberi gambaran lebih dan dapat memotivasi untuk penelitian atau percobaan yang lebih baik.
4.      Sebagai tempat koleksi sejumlah species langka
Dengan adanya koleksi sejumlah species memudahkan siswa mengamati secara langsung spesies yang mungkin sulit untuk menemukannya.
5.      Sebagai museum kecil
Hasil-hasil  penelitian dan sejumlah species langka di kumpulkan dan diklasifikasikan, sehingga laboratorium dapat digunakan sebagai museum kecil.
Adapun tujuan dengan adanya Laboratorium Agama bagi siswa maupun mahasiswa yaitu:
1.      Digunakan untuk tempat ibadah
2.      Untuk memberikan lebih pemahaman dalam keagamaan
3.      Untuk kegiatan para siswa seperti pengajian
4.      Untuk kegiatan Rohis
5.      Memberi keterampilan dan pelatihan mengajar pada mahasiswa
6.      Membuat media pembelajaran agama
7.      Mengevaluasi proses belajar mengajar di PAI dan mengembangkannya
8.      Pengajian halaqoh dll.
Sedangkan untuk jenjang Perguruan Tinggi kegiatannya adalah:
1.      Mengatur kegiatan beberapa perkuliahan di Micro Teaching.
2.      Mengatur dan melaksanakan kegiatan pembekalan PPL.
3.      Mengadakan pelatihan dan penyeliaan pengajaran bagi dosen PAI.
4.      Mengadakan eksperimen dan diskusi-diskusi tentang teori-teori pengajaran dan pendidikan agama.
5.      Membuat modul dan media pengajaran agama Islam.
Dalam pembelajran Agama Islam Laboratorium agama sangat penting peranannya standar kompetensi untuk peserta didik dalam Laboratorium Agama ialah para peserta didik
D.    Masjid sebagai Media Pendidikan
Media pembelajaran merupakan salah satu unsur yang terdapat dalam proses belajar dan mengajar. Media adalah segala sesuatu yang digunakan sebagai tempat penerima dan memberi pesan. Dengan adanya media pembelajaran maka dapat memudahkan guru mengajar dan siswa belajar.Sebagai alternatif  fungsi edukasi, masjid memiliki tiga fungsi, yaitu fungsi religi, fungsi sosial, dan fungsi pendidikan. Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk memakmurkan dan mengembalikan masjid kepada fungsinya sebagai pusat pemberdayaan dan pengembangan kaum muslim, antara lain :
1.      Mengintensifkan Kajian-kajian Keislaman (Majelis Ta’lim)
2.      Membangun perpustakaan masjid
3.      Melibatkan para pemuda
Petanyaan :
1.      Eman Roheman: Apakah mushola bisa menjadi laboratorium agama?
2.      Ahmad Lutfi Hakim: Bagaimana pendapat anda tentang masjid UIN Sunan Kalijaga yang terdapat restoran dibawahnya?
3.      Hermawan: Apakah perbedaan lab agama dengan masjid
4.      Galih Latiano: bagaimana langkah langkah untuk membuat lab agama?
5.      Bagaimana membuat lab Al Qur’an dan Hadits?
Jawaban:
1.      Mushola bisa menjadi lab agama asal mushola itu dapat digunakan untuk belajar seperti pada lab agama di masjid karena kebanyakan sekolah sekolah belum mempunyai masjid tetapi hanya sebatas mempunyai mushola dan mushola itu sendiri bisa dimanfaatkan sebagai lab agama, contohnya mushola dipakai sebagai praktik sholat jenazah, sholat dhuha praktik kutbah dan lain sebagainya. Dengan adanya mushola tersebut proses pembelajaran juga bisa berjalan dengan lancar, daripada tidak mempunyai masjid lalu dipaksa memakai masjid sedangkan jarak masjid dengan sekolah cukup jauh sehingga proses pembelajaran kurang efektif dan hanya membuang waktu. Tetapi alangkah bagusnya jika tiap sekolahan memiliki sebuah masjid yang dapat digunakan selain untuk beribadah juga untuk menunjang proses pembelajaran.
2.      Adanya restoran dibawah masjid seperti di masjid UIN Sunan Kalijaga tidak apa apa asalkan tidak mengganggu fungsi utama masjid yaitu untuk tempat beribadah, namun seringkali juga dapat mengganggu seperti aroma masakan yang kadang sampai ke jamaah saat melakukan sholat sehingga mengganggu ibadah, lalu suara gaduh dan hiruk pikuk dari pengunjung, kadang mereka asyik berbincang bincang sehingga suaranya keras dan mereka tertawa sampai terdengar jamaah yang sedang melakukan sholat sehingga mengurangi kekusyukan, selain itu restoran juga dipakai sebagai tempat pacaran oleh mahasiswa sehingga rasanya kurang pas saja dilihat. Namun kita juga dapat mengambil sisi baiknya sehingga kita memandang restoran dibawah masjid bukan hal yang mengganggu tetapi justru dapat digunakan sebagai lab agama untuk pembelajaran akhlak, misalnya akhlak mahasiswa saat makan, duduk dan berbicara seperti apa dapat dilihat saat mereka sedang makan dalam restoran tersebut.
3.      Perbedaan lab agama dengan masjid adalah sebenarnya tempatnya sama yaitu  di masjid tetapi fungsinya yang berbeda walaupun lab agama terdapat dalam masjid, tetapi kalau kita mengatakan masjid maka fungsi utamanya adalah untuk ebribadah sedangkan lab agama adalah untuk melakukan praktik praktik pembelajaran, teori yang sudah disampaikan di dalam kelas dapat dipraktikkan di lab agama, selain untuk praktik, lab agama juga dapat untuk mendapatkanilm ilm baru seperti jika guru menjelaskan cara sholat, maka guru tersebut hanya mempraktikkan cara sholat yang biasanya mereka lakukan, misalnya saat takbiratul ihram pasti guru hanya menjelaskan bahwa takbiratul ihram itu mengangkat tangan sampai telinga sambil membaca takbir lalu setelah itu tangan sedekap diperut/ dipusar. Namun saat siswa melihat banyak jamaah yang sholat di masjid ternyata cara meletakkan tangan mereka berbeda beda, ada yang dipusar, di dada dan disamping, nah dengan begitu mereka akan belajara dan mencari informasi lebih jauh mengenai hal tersebut.
4.      Langkah langkah untuk membuat lab agama adalah merumuskan tujuan pembelajaran didalamnya terdapat standar kompetensi dan kompetensi dasar misalnya tujuan pembelajarannya adalah siswa mampu mempraktikkan tata cara wudhu dengan baik dan benar. Lalu selanjutnya adalah menentukan objek yang dipelajari, misalnya tujuannya tadi sudah ditentukan maka objek yang dipelajari adalah tempat wudhu, untuk melaksanakan praktik wudhu maka tempat wudhu menjadi objek utama. Lalu untuk selanjutnya adalah menentukan cara belajar siswa, maka agar siswa mampu praktik wudhu cara belajar siswa adalah dengan praktik, lalu setelah semuanya sudah tersusun kita meminta izin kepada takmir masjid dan langsung melakukan proses pembelajaran di masjid sekaligus kita mengubah masjid menjadi lab agama.
5.      Kita memasang media yang dapat menunjang untuk belajar Al Qur’an dan hadits, misalnya poster poster tentang tajwid, bacaan bacaan atau kata kata tentang slogan islam atau hadits nabi yang dapat dibaca dengan baik sekaligus dapat di pasang dan di copot bila pembelajaran sudah selesai, selain itu pemberian buku iqra’ atau Al Qur’an juga dapat menunjang proses belajar dengan baik. Pintu masjid, tempat wudhu dan tempat tempat lain yang mendukung diberi hiasan berupa kalimat kalimat bertuliskan hadist.
 

Blogger news

Blogroll

About